Senin, 12 Desember 2016

Ruang

Jenuh, setiap manusia pernah merasakan jenuh yang sangat amat jenuh. Jenuh terhadap apapun seperti jenuh karena pekerjaan yang gitu-gitu aja, jenuh karena lingkungan yang gitu-gitu aja, jenuh sama hubungan yang gitu-gitu aja. Enggak tau ya kenapa jenuh itu bisa datang disaat yang gak tepat, jenuh akan pekerjaan disaat lagi deadline, jenuh akan lingkungan disaat lagi nyaman-nyamannya, loh ? maksudnya lingkungan yang menurut kita sepi itu hal terbaik yang kita harapkan akan jadi jenuh karena sepi enggak selalu menenangkan, dan ramai gak selamanya menyenangkan. Jenuh akan hubungannya yang selalu pada masalah yang gitu -gitu aja, apa yang salah ? siapa yang salah ? siapa yang benar ? pertanyaan yang selalu ada disebuah pertengkaran dimana seseorang diantaranya sedang jenuh-jenuhnya.

Kenapa sih bisa jenuh ? Yang dibutuhkan hanyalah ruang, untuk sendiri, mengetahui apa yang kita, saya, dan mereka yang belum dijalani,  Butuh rindu akan sesuatu untuk dirasakan,butuh candu yang ingin selalu dilakukan, jenuh bukan berarti buruk, bukan berari selalu baik. Hanya ingin bernafas lebih luas dari biasanya, ingin bergerak lebih bebas dari sebelumnya, walau hanya sesaat tidak masalah asalkan itu bisa kita lakukan dibatas yang kita butuhkan tanpa melepas pekerjaan yang kita punya, lingkungan yang kita tempati dan hubungan yang sudah dijalin.

Ruang seperti apa yang diinginkan ? Setiap manusia mempunyai pemikiran liar masing-masing, entah ruang untuk pergi ketempat yang sepi hanya untuk bisa teriak sekeras-kerasnya layaknya suara gema yang mampu menjaidak gunung salju lonsor. hany berdiam diri dirumah karena merindukan akan kesendirian yang belum dilakukan didalam kamar, what ? istirahat juga pentiing dalam tubuh dan pikiran kita, dimana lagi kita bisa liar melakukan apa saja didalam kamar kita ? tempat senyaman apa lagi diluar sana selain dikamar kita ? sederhana ? iya, berarti ? bagi beberpa manusia.

Sayapun masih belum tahu bagaimana cara mengatahui jenuh yang sangat amat jenuh, tapi disaat orang memiliki kewajiban yang harus dilakukan, kerja untuk mecar uang, uang untuk membeli kehidupan yang diinginkan, bahagia ? entah devinisi bahagia seperti apa yang dirasakan manusia. punya harta melimpah, mengikuti trend dari masa ke masa, kongkowditempat paling hits dikota, apa lagi ? saya tidak paham. Yang saya pahami sekarang bahagia itu disaaat saya tahu bagaimana diri saya, hal apa yang saya butuhkan untuk bahagia. Manusia bisa dikatakan tau diri mereka disaat mereka bisa membutuhi dirinya sendiri, membahagiakan diri sendiri, bagaimana dia bisa membahagiakan orang lain tapi dia sendiri belum tahu bagaimana caranya membuat dirinya bahagia ?

Setiap manusia butuh ruang untuk mencapai kebahagiaan, ruang untuk keluarga, keraabat, pasangan dan banyak lagi ruang-ruang yang ingin didapatkan. Jangan takut uuntuk mencari ruang baru, disaat jati diri belum tau ruang apa yang kita inginkan untuk bahagia, disitulah kita mulau peduli akan diri sendiri, takut ? untuk apa ? takut akan orang baru yang bahkan kita belum membutanya marah, takut akan keadaan yang bahkan kita belum keadaan tersebut. Masih banyak devinisi Ruang yang ada dipikiran saya, ada yang bisa disampaikan dan hanya bisa disimpan. Carilah Ruang dan temukan kebahagiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar